IT Forensic

        Seiring berkembangnya teknologi, kejahatan di dunia siber juga marak terjadi. Bahkan kejahatan siber bisa menimbulkan kerugian besar dan bisa diproses hukum. Digital forensik menjadi hal yang sangat penting untuk mengumpulkan bukti-bukti kejahatan siber , untuk kemudian digunakan dalam proses hukum. Dalam artikel ini, saya akan menjelaskan apa itu IT Forensik, manfaatnya, dan tujuannya yang saya dapat dari mata kuliah "Etika Profesi" di Universitas Jember.

Sejarah IT Forensik

Selama tiga puluh tahun, bisnis yang dihasilkan komputer digunakan oleh individu. Bagaimanapun, hakim melakukannya dengan melakukan langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan model produk yang ada. Karena prevalensi teknologi komputer, praktik bisnis tradisional bersifat ambigu. The US Federal Rules of evidence dari tahun 1976 memasukkan ketentuan ini sebagai materi pelajaran. Berikut ini adalah contoh yang terhubung ke perangkat keras komputer:

  • The Electronic Communications Privacy Act 1986, berkaitan dengan penyadapan peralatan elektronik.
  • The Computer Security Act 1987 (Public Law 100-235), berkaitan dengan keamanan sistem komputer pemerintahan.
  • Economic Espionage Act 1996, berhubungan dengan pencurian rahasia dagang.

Hari berikutnya, jika Anda berhasil memilih "master komputer" tertentu, Anda akan dapat menggunakan sistem sebagai pengguna dan bukan sebagai peneliti. Pelaku kejahatan teknologi internet berfungsi sebagai alat untuk mendistribusikan berita. Komputer tidak berisi data geografis.

Prosedurnya bisa dilakukan dengan tangan, atau bisa diselesaikan dalam satu kilometer dengan metode yang sesuai. Namun demikian, pada saat yang sama, teknologi mampu mengidentifikasi masalah dan menentukan bagaimana hal itu bisa diselesaikan. Sesuatu yang tidak selalu terlihat seperti kelihatannya dan komputer forensik.Istilah "penjahat" cenderung lebih rumit daripada istilah "hukum," dan digunakan untuk tujuan melindungi diri sendiri dan memperoleh barang.Merupakan tugas ahli komputer forensik untuk memasang hukum dengan mengamankan barang bukti, tragedi kejahatan , dan jamin jika bukti yang dikumpulkan itu berguna di tempat cuci.

 

Apasih IT Forensic itu?

Definisi sederhana adalah proses penggunaan sistem komputer bersamaan dengan penggunaan perangkat lunak dan alat bantu untuk meningkatkan kualitas pengajaran peradilan pidana.

Menurut Noblett, yaitu berperan untuk mengambil, menjaga, mengembalikan, dan menyajikan data yang telah diproses secara elektronik dan disimpan di media komputer.

Menurut Judd Robin, yaitu penerapan secara sederhana dari penyidikan komputer dan teknik analisisnya untuk menentukan bukti-bukti hukum yang mungkin.

 

Tujuan IT Forensic

Mendapatkan fakta-fakta obyektif dari sebuah insiden / pelanggaran keamanan sistem informasi. Fakta-fakta tersebut setelah diverifikasi akan menjadi bukti-bukti (evidence) yang akan digunakan dalam proses hukum.

 

Identifikasi IT Forensik

        Pada tahap ini segala bukti-bukti yang mendukung penyelidikan dikumpulkan. Penyelidikan dimulai dari identifikasi dimana bukti itu berada, dimana disimpan, dan bagaimana penyimpanannya untuk mempermudah penyelidikan.

            Penelusuran bisa dilakukan untuk sekedar mencari "ada informasi apa disini?“ sampai serinci pada "apa urutan peristiwa yang menyebabkan terjadinya situasi terkini?“

            Tools yang digunakan untuk mendukung tahapan ini :

  1. Forensic Acquisition Utilities
  2. Ftimes
  3. ProDiscover DFT

 

Proses IT Forensic

  1. Penyitaan,
  2. Forensic Imaging (Akuisisi)
  3. Analisis Media Digital
  4. Penyusunan Laporan Berdasarkan Bukti Yang Dikumpulkan.

    Selain mengidentifikasi orang yang dimaksud, forensik digital dapat digunakan untuk mengkonfirmasi hubungan antara orang yang bersangkutan dan orang yang dimaksud, mengkonfirmasi alibi-alibi atau pernyataan-pernyataannya untuk membuktikan niat, mengidentifikasi sumber (misalnya, dalam kasus menyelesaikan hak cipta), atau menentukan dokumen-dokumen.

       Dalam suatu model forensik digital melibatkan tiga komponen yang dikelola sedemikian rupa agar mendapatkan hasil Analisa yang layak dan berkualitas, ketiga komponen tsb adalah:

  1. Manusia (People), diperlukan kualifikasi untuk mencapai manusia yang berkualitas. Memang mudah untuk belajar komputer forensik, tetapi untuk menjadi ahlinya, dibutuhkan lebih dari sekadar pengetahuan dan pengalaman.
  2. Peralatan (Equipment), diperlukan sejumlah perangkat atau alat yang tepat untuk mendapatkan sejumlah bukti yang dapat dipercaya dan bukan sekadar bukti palsu.

        Tujuan dari Aturan (Protokol) adalah untuk mengidentifikasi, mendefinisikan, menganalisis, dan akhirnya melaksanakan laporan yang diinginkan. Dalam konteks komposisi tersebut di atas, perlu menggunakan metode yang menguntungkan dalam hal hukum dan etiologi, kecuali ada yang memilih pendekatan konsultatif yang mengutamakan penguasaan teknologi informasi dan ilmu hukum.


Referensi

Comments

Popular Posts